Kondom tidak hanya mencegah kehamilan,tetapi juga mencegah penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah Penyakit Menular Seksual.
Efektifitas pemakaian kondom akan tinggi, apabila pengguna kondom dapat menggunakan kondom dengan baik dan benar setiap kali akan berhubungan seksual. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Defenisi
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Kondom umumnya terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.
Cara kerja
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1. Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
2. Sebagai alat kontrasepsi.
3. Sebagai pelindung terhadap infeksi atau transmisi mikro organisme penyebab PMS Termasuk HIV/AIDS.
Manfaat
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
1. Efektif bila pemakaian benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan klien.
4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
5. Murah dan tersedia di berbagai tempat.
6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
7. Metode kontrasepsi sementara.
1. Efektif bila pemakaian benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan klien.
4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
5. Murah dan tersedia di berbagai tempat.
6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
7. Metode kontrasepsi sementara.
Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:
1. Peran serta suami untuk ber-KB.
2. Mencegah penularan PMS.
3. Mencegah ejakulasi dini.
4. Mengurangi insidensi kanker serviks.
5. Adanya interaksi sesama pasangan.
6. Mencegah imuno infertilitas.
1. Peran serta suami untuk ber-KB.
2. Mencegah penularan PMS.
3. Mencegah ejakulasi dini.
4. Mengurangi insidensi kanker serviks.
5. Adanya interaksi sesama pasangan.
6. Mencegah imuno infertilitas.
Keunggulan
Dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah PMS, infeksi GO, klamidia, dan murah, praktis, serta mudah didapat.
Keterbatasan
Alat kontrasepsi kondom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi.
2. Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.
3. Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.
4. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
5. Perasaan malu membeli di tempat umum.
6. Masalah pembuangan kondom bekas pakai.
Cara pemakaian
Berikut ini adalah cara pemakaian pada kontrasepsi kondom :
- Tahap 1
- Tahap 2
Buka kemasan kondom secara hati-hati
dari tepi, dan arah robekan ke arah
tengah. Jangan menggunakan gigi,
benda tajam saat membuka kemasan.
dari tepi, dan arah robekan ke arah
tengah. Jangan menggunakan gigi,
benda tajam saat membuka kemasan.
- Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan
jempol untuk menghindari udara
masuk ke dalam kondom. Pastikan
gulungan kondom berada di sisi luar.
jempol untuk menghindari udara
masuk ke dalam kondom. Pastikan
gulungan kondom berada di sisi luar.
- Tahap 4
Buka gulungan kondom secara perlahan
kearah pangkal penis, sambil menekan
ujung kondom. Pastikan posisi kondom
tidak berubah selama berhubungan, jika
kondom menggulung, tarik kembali
gulungan ke pangkal penis.
kearah pangkal penis, sambil menekan
ujung kondom. Pastikan posisi kondom
tidak berubah selama berhubungan, jika
kondom menggulung, tarik kembali
gulungan ke pangkal penis.
- Tahap 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat
penis masih ereksi. Hindari kontak penis
dan kondom dari pasangan anda.
penis masih ereksi. Hindari kontak penis
dan kondom dari pasangan anda.
- Tahap 6
Referensi :
Saifuddin, BA. 2008. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar